May 17, 2011

Nasi Ayam Satria

Siang ini saya sedang malas memasak, karena Home alone alias jadi penjaga rumah saya pikir lebih baik mengerjakan tugas kampus yang setumpuk dari pada harus ribet di dapur.
Saya sudah lama sekali tidak makan nasi ayam, salah satu menu masakan Bali kesukaan saya, jadi dengan berpakaian celana pendek dan baju kaos rumahan berangkatlah saya ke arah pasar baru kute. Thanks God nasi ayam satria buka cabang di kute, klo ga saya harus menempuh perjalanan yang lumayan jauh hanya untuk sebungkus nasi ayam beuh...
Nasi ayam satria cabang kute terletak di sebrang supermarket supernova, ga terlalu luas sich tempat nya mangkanya pengunjung yang datang lebih banyak ngebungkus.
Menu yang terlihat di kaca begitu menggoda cacing-cacing di perut saya maklum dari pagi belum dikasi makan. Saya berbasa basi lagi saya langsung memesan nasi ayam campur lengkap bungkus bli (mas), si bli langsung dengan cekatan menggerakkan tangannya, nasi putih, sate Lilit, sate tusuk ayam, ayam goreng bumbu bali, ayam betutu  sambal mentah, ayam suir-Suir, telur Bumbu, sambal hati goreng, sayur plecing kacang panjang. Pokoknya lengkap ... ^_^
 Setelah selesai membungkus langsung saya menyodorkan uang 50rb, dan bli nya memberikan kembalian 25rb jadi untuk satu porsi nasi ayam komplit di bandrol dengan harga 25rb. Eitzz harga ini sudah naik lho karena beberapa bulan lalu saya beli nasi ayam komplit hanya 17rb, tapi saya jamin rasa nya MANTAP ga rugi dech merogoh kocek 25rb untuk makan siang.
Buat kamu-kamu yang suka masakan bali yang pedas saya merekomendasikan NASI AYAM SATRIA ...
(PS: Photo taken from http://jcpurwadi.multiply.com/)

All The Good Things In Our Life And The Bad Things Are Blessings

“Satu saja ungkapan syukur yang dilambungkan ke surga 
nilainya melebihi rangkaian doa yang paling sempurna.”

Sering kali dalam kehidupan sehari-hari kita bersyukur saat memperoleh rahmat yang ‘terhitung’ besar, seperti naik jabatan, ditembak cwo ganteng, atau menang kuis Jutaan rupiah sedangkan untuk hal-hal yang kecil dan sederhana sering banget kita lupa bahkan menganggapnya sebagai hal yang biasa banget dan  tidak perlu untuk disyukuri. Tau kah kamu bahwa setiap hari Tuhan telah menyiapkan anugerah tersembunyi bagi kita? dan kesemuanya itu WAJIB  kita syukuri. 

Kita musti bersyukur karena tinggal di kota besar (well anggap ajah Denpasar termasuk kota besar di Indonesia ya...) dimana kendaraan bukan menjadi kendala untuk berpergian. Coba kita bandingin dengan orang–orang yang hidup di pedalaman Kalimantan atau Irian yang harus berjuang melintasi hutan dan bukit  dengan berjalan kaki untuk sampai ketempat tujuan. Masih suka liat kan anak-anak yang untuk pergi ke sekolah harus melintasi sungai atau berjalan sangat jauh. Bayangkan kalau kita harus jalan kaki ke kampus, kantor atau sekolah beuuh… gempor tuch kaki… 

Menggerutu karena ada yang mengganggu waktu istirahat siang kamu, well jangan buru- buru marah, kita musti bersyukur lho karena masih bisa menikmati istirahat siang (walaupun hanya sebentar), bayangkan orang–orang yang bekerja mengangkat batu dari sungai, mereka rela ga istirahat siang supaya uangnya yang mereka terima lebih banyak dan dapat dipakai untuk makan satu keluarga.
Dapat Bos, guru/dosen yang super galak aja (NOT ME), kita udah cemberut. Walaupun didepannya kita tersenyum manis jauh di lubuk hati kita memaki bahkan menyumpahi mereka. Taukah kamu seharusnya kita bersyukur karena masih memiliki pekerjaan dan dapat menyenyam pendidikan, coba bayangkan berapa banyak orang di Indonesia ini yang masih mengganggur dan tidak dapat mengenyam pendidikan dengan layak? 
Mau JJS dengan sahabat, mendadak si Boz nyuruh kamu ngelembur ih... pasti dongkol banget kan? jangan bersungut-sungut dulu, syukurilah karena masih diberikan kepercayaan oleh si Boz untuk menangani sesuatu dan si Bozz yakin dengan kemampuan kita.

Saat pulang larut malam atau pagi dini hari, bukannya disambut dengan senyuman yang ada malah omelan pedas yang keluar dari ortu, hilang semua kemeriahan pesta yang baru aja dilalui. Bersyukurlah karena kita masih punya ortu yang  peduli dengan Qta, coba bayangin klo ortu kitaa tergolek lemas ngga berdaya di rumah sakit, jangankan untuk hanging out bareng temen-temen bisa2 rumah sakit bakalan jadi rumah ke dua kita tuch...

Kita juga musti bersyukur lho karena masih menemukan uang receh disaku baju, karena kita masih lebih kaya daripada orang-orang yang mengemis dijalanan hanya untuk mendapatkan recehan.

Saat diputus cinta, serasa dunia hancur berkeping-keping Jangan terlalu lama bersedih kawan, kita musti beryukur karena Tuhan telah membukakan mata kita bahwa dia emang bukan pasangan yang tepat.Jika kita kehilangan cinta, maka pasti ada alasan dibaliknya. Alasan yang kadang sulit untuk dimengerti, namun kita tetap harus percaya bahwa ketika Ia mengambil sesuatu, Ia telah siap memberi yang lebih baik.





Menghargai setiap rahmat yang Tuhan berikan adalah ungkapan syukur yang pantas. So my friends, be grateful for everything God already gave to you, for all the blessings & the lessons given to you by and through them...





May 15, 2011

So Which One Are You...?



Seorang anak mengeluh pada ayahnya mengenai kehidupannya dan menanyakan mengapa hidup ini terasa begitu berat baginya. Ia tidak tahu bagaimana menghadapinya dan hampir menyerah. Ia sudah lelah untuk berjuang. Sepertinya setiap kali satu masalah selesai, timbul masalah baru.
Ayahnya, seorang koki, membawanya ke dapur. Ia mengisi 3 panci dengan air dan menaruhnya di atas api.
Setelah air di panci-panci tersebut mendidih. Ia menaruh wortel di dalam panci pertama, telur di panci kedua dan menaruh kopi bubuk di panci terakhir.
Ia membiarkannya mendidih tanpa berkata-kata. Si anak membungkam dan menunggu dengan tidak sabar, memikirkan apa yang sedang dikerjakan sang ayah. Setelah 20 menit, sang ayah mematikan api.
Ia menyisihkan wortel dan menaruhnya di mangkuk, mengangkat telur dan meletakkannya di mangkuk yang lain, dan menuangkan kopi di mangkuk lainnya.
Lalu ia bertanya kepada anaknya, “Apa yang kau lihat, nak?”
"Wortel, telur, dan kopi” jawab si anak. Ayahnya mengajaknya mendekat dan memintanya merasakan wortel itu. si anak melakukannya dan merasakan bahwa wortel itu terasa lunak.
Ayahnya lalu memintanya mengambil telur dan memecahkannya. Setelah membuang kulitnya, ia mendapati sebuah telur rebus yang mengeras.Terakhir, ayahnya memintanya untuk mencicipi kopi. Ia tersenyum ketika mencicipi kopi dengan aromanya yang khas. Setelah itu, si anak bertanya, “Apa arti semua ini, Ayah?”
Ayahnya menerangkan bahwa ketiganya telah menghadapi ‘kesulitan’ yang sama, melalui proses perebusan, tetapi masing-masing menunjukkan reaksi yang berbeda.
Wortel sebelum direbus kuat, keras dan sukar dipatahkan. Tetapi setelah direbus, wortel menjadi lembut dan lunak. Telur sebelumnya mudah pecah. Cangkang tipisnya melindungi isinya yang berupa cairan. Tetapi setelah direbus, isinya menjadi keras. Bubuk kopi mengalami perubahan yang unik. Setelah berada di dalam rebusan air, bubuk kopi merubah air tersebut.

“Kamu termasuk yang mana?,” tanya ayahnya. 
“Ketika kesulitan mendatangimu, bagaimana kau menghadapinya? Apakah kamu wortel, telur atau kopi?”

Bagaimana dengan mu?




Apakah kamu adalah wortel yang kelihatannya keras, tapi dengan adanya penderitaan dan kesulitan, kamu menyerah, menjadi lunak dan kehilangan kekuatanmu.




Apakah kamu adalah telur, yang awalnya memiliki hati lembut? Dengan jiwa yang dinamis, namun setelah adanya kematian, patah hati, perceraian atau pemecatan maka hatimu menjadi keras dan kaku. Dari luar kelihatan sama, tetapi apakah kamu menjadi pahit dan keras dengan jiwa dan hati yang kaku?




Ataukah kamu adalah bubuk kopi? Bubuk kopi merubah air panas, sesuatu yang menimbulkan kesakitan, untuk mencapai rasanya yang maksimal pada suhu 100 derajat Celcius.
Ketika air mencapai suhu terpanas, kopi terasa semakin nikmat.”
“Jika kamu seperti bubuk kopi, ketika keadaan menjadi semakin buruk, kamu akan menjadi semakin baik dan membuat keadaan di sekitarmu juga membaik.

SO WHICH ONE ARE YOU...???
Our greatest happiness does not depend on the condition of life in which chance has placed us, but is always the result of a good conscience, good health, occupation, and freedom in all just pursuits.

May 4, 2011

Hello May...

Setahun yang lalu di bulan Mei, merupakan bulan tersibuk dalam hidup saya. Gimana tidak, bulan ini tahun lalu saya di-sibuk-an dengan kegiatan  hunting tanda tangan dosen pembimbing dan penguji yang ampuuuun susahnya... (dosen-dosen bak artis bollywood dah..) harus muter otak biar perbaikan tesis bisa langsung masuk dalam posisi aman hehehee...

Morning-morning blind sudah berangkat dari  dari Dago menuju Jatinangor demi sebuah tanda tangan, berangkat dengan mimi (read: nama motor MIO saya ) dengan persyaratan administrasi perbaikan, plus 4 tesis yang super tebal *tersenyum* menunggu para dosen, yach walaupun  butuh perjuangan pekerjaan pun terselesaikan dengan baik... dan dengan senyuman bangga melihat tesis saya. 2 tahun penuh perjuangan bagi saya seorang perempuan yang selama 26 tahun tidak pernah meninggalkan rumah (kota, propinsi) dalam waktu lama, bisa dibilang waktu 2 tahun walaupun penuh perjuangan dan airmata (read: kangen rumah) juga penuh keceriaan & makanan tentunya ^_^ Saya sangat bersyukur bisa melewatkan  2 tahun yang singkat dengan orang-orang baru yang bisa menerima saya dengan segala kelebihan (read: BB) dan kekurangan saya...


Well... awal bulan Mei di tahun 2010 begitu menyibukkan hari-hari saya dengan tesis dan wisuda, sekarang di awal bulan Mei di 2011 juga begitu menyibukkan saya. Saya dosen, juga salah satu kepala bagian di Marketing, juga salah satu ketua panitia pelaksana penerimaan MARU & team pewawancara MARU
(read: mahasiswa baru). Terkadang waktu terasa lengang untuk dilewati bak Jakarta yang ditinggal penghuni nya tatkala libur Lebaran,  kadang seharian bisa riweeeeh  apalagi kalau sudah membuat satu kesalahan memasukkan data *sorry guys* widiiih .... bak Jakarta dikala libur telah usai dech sesak & padat ...
Luckily, my new team in the office is very friendly. People around me are kind and helpful...they help me through the first week of May, and hopefully they will do until the end of May hehehehee... *cross my fingers*


"The month of May was come, when every flowers begin to blossom, like trees bring forth fruit and flourish. 
I believe in hoping, 
I believe in prayer, 
I believe in trying hard, and learning how to share. 
I believe in dreaming, and trusting God to help me make dreams come true...."